P I. PENGORGANISASIAN DAN REVISI PESAN-PESAN BISNIS
1. 1.1 Pengorganisasian
Melalui Outline
Outline membantu untuk memvisualisasikan hubungan antara
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Outline juga akan menuntun kita
untuk mengomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien, dan
efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline akan membantu untuk
mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan mengerti dan
memahami pemikiran komunikator.
Susunan outline yaitu:
a. Mulai
dengan ide pokok
Ide pokok akan membantu untuk menetapkan tujuan strategi
umum dari suatu pesan. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
b. Menyatakan
poin-poin
pendukung yang penting
Selanjutnya menyusun poin-poin
pendukung yang penting sebagai pendukung ide-ide pokok tersebut.
c. Ilustrasi
dengan bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline
adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasi
dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, outline yang
dibuat akan menjadi semakin baik.
1 1 .2 Pemilihan Kata yang Tepat
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada audiens, peran
kata menjadi penting. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui sangat
asing bagi audiens bukan saja pemborosan atau membuang-buang waktu, tetapi
penyampaian maksud/tujuan komunikasi menjadi terganggu. Oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:
·
Pilihlah kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis audiens,
terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens.
Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi
proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
·
Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat selain
efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian
kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
·
Hindari kata-kata yang bermakna
ganda
Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran
yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud
dari pesan-pesan bisnis.
1.3 Membuat Kalimat yang Efektif
Kalimat haruslah disusun secara efektif agar pesan yang
disampaikan mudah dimengerti. Kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang
disusun untuk mencapai informasi yang tepat. Dalam menyusun suatu kalimat perlu
diperhatikan tiga hal, yaitu:
- Kesatuan pikiran
- Kesatuan susunan
- Kelogisan
II.
PERENCANAAN
LAPORAN BISNIS
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki
sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana
penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
2.1 Bagian Utama Laporan Bisnis
A. Pendahuluan
Dalam bagian
pendahuluan ada 10 (sepuluh) hal yang perlu
dipertimbangkan, yakni:
·
Pemberi Kuasa
Yaitu
individu atau organisasi
yang meminta laporan
·
Tata-letak
Yaitu menginformasikan
kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis
·
Masalah
Yaitu biasanya
diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis
dinyatakan
·
Maksud
Yaitu poin
penting dalam laporan bisnis
·
Ruang Lingkup
Yaitu berhubungan
dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis
·
Metodologi
Yaitu mengacu
pada metode pengumpulan informasi
·
Sumber-sumber
Yaitu mencakup
berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber
tertulis maupun sumber lisan
·
Latar Belakang
Yaitu jika
pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis itu
maka latar belakang harus disampaikan
·
Definisi Istilah
Yaitu jika
kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka kita harus
menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan
·
Keterbatasan
Yaitu keterbatasan
dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk
laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau
dua paragraf dengan ataupun tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala,
judul pendahuluan dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca
telah mengetahuinya.
B.
Isi
Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis
adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal
yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini dapat membantu kita
mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik,
harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
C.
Penutup
Bagian
penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan
analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu,
dalam Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan
pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi.
Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
·
Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan
secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan
kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
·
Kesimpulan, berisi evaluasi secara
ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi kita
sebagai penulis;
·
Rekomendasi, menyarankan suatu program
tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat;
·
Rencana Tindakan, merupakan pernyataan
terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/projek yang akan
dilaksanakan.
2.2 Pengorganisasian Isi Laporan
Bisnis
Ada
2 cara yang dapat digunakan untuk menyusun isi laporan bisnis yaitu cara deduksi
(langsung) dan cara induksi (tak langsung).
1. Cara
Deduksi
Menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih
dahulu,setelah itu baru dijelaskan hal – hal yang rinci.Digunakan pada kriteria
pembaca:
- Esekutif yang sibuk,ingin berita
segera,
- Ingin mengetahui berita baik atau
informasi netral,
- Ingin menganalisa data dengan baik ketika analisa laporan berada diawal.
2. Cara
induksi
Menjelaskan fakta – fakta yang ada terlebih
dahulu,kemudian memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi.Digunakan pada
kriteria pembaca:
- Ingin mengetahui penjelasan secara
rinci terlebih dahulu,
- Ingin mengetahui kesimpulan yang
kurang menyenangkan,
- Perlu membaca laporan secara
keseluruhan bukan awalnya saja.
III.
PRESENTASI BISNIS
3.1
Persiapan Dasar Presentasi Bisnis
Persiapan dasar menjelang presentasi :
- Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.
- Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.
- Menganalisis siapa yang akan menjadi audiens atau peserta presentasi.
- Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.
Penggunaan Alat Bantu Dalam Presentasi :
- Papan tulis
hitam dan putih (blacboard & whiteboard) yaitu salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup lama, dan kini alat
bantu tsb relatif jarang digunakan. Sarana ini cocok untuk kegiatan
seperti lokakarya, briefing, rapat maupun diskusi
- Flip Charts yaitu sebuah
papan yg dilengkapi dgn lembaran-lembaran kertas berukuran penuh. Apabila
lembar kertas sudah penuh, maka dpt dimembuka lembar kosong selanjutnya atau
menyobeknya.
- Transparansi overhead project yaitu alat bantu presentasi yang cukup
populer bagi para pembicara. Diberbagai belahan dunia seperti Amerika
Serikat, Inggris, Australia dan kanada. Dengan semakin meluasnya teknologi
komputer, maka semakin banyak yg dapat memanfaatkan kemampuan komputer untuk
membuat tampilan grafik, gambar, bagan dsb.
- Papan tulis elektronik yaitu Papan
tulis elekronik memiliki motor elektronik untuk menggulung layar sehingga
muncul bagian bersih yang baru dan seterusnya
- Video Cassete Recorder (VCR) yaitu dapat
digunakan sebagai sarana untuk melakukan persentase bisnis . anda dapat merekam
berbagai program pelatihan atau kegiatan kegiatan tertentu sebagai bahan
study kasus dalam format kaset video. kaset video memiliki tiga macam format
yaitu : PAL, NTSC, SECAM
- Panel LCD yaitu untuk
dapat beroperasi layar LCD dihubungkan dengan port monitor bagian belakang
komputer yang bertindak seperti layar komputer dan bertindak seperti layar
komputer biasa yang menayangkan data atau gambar.
- Proyektor LCD yaitu
salah satu alat bantu persentasi yang banyak di gunakan oleh organisasi atau
lembaga bisnis maupun non bisnis . dalam perkembangannya , proyektor LCD dari
waktu ke waktu mengalami perkembangan yang semakin baik . perkembangannya
dapat dilihat dari produk atau tau tampilan produk yang semakin menarik dan
ramping. Proyektor LCD ini baru dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan
dengan Personal Computer (PC) baik dalam bentuk komputer jinjing (portabel
computer) maupun komputer meja (desktop komputer)
3.2
Menganalisis Audiens
Pembicara
setidaknya mencari tahu tentang audiens seperti :
Ø Siapa
audiensnya?
Ø Apa yang
diinginkan audiens?
Ø Di mana pembicara
akan melakukan presentasi?
Ø Kapan melakukan
presentasi?
Ø Mengapa
melakukan presentasi?
Ø Bagaimana
melakukan presentasi?
3.3
Mempersiapkan Diri Dan Mental
Demam panggung, gugup, gerogi, malu berbicara di
hadapan publik adalah hal yang biasa terjadi. Namun bagi pemimpin, baik itu di
organisasi besar maupun organisasi kecil, harus bisa membiasakan diri dengan
tampil di depan umum atau setidaknya tahu apa saja yang harus dilakukan saat
tiba-tiba gugup. Berikut ini adalah hal-hal yang biasa terjadi saat akan
melakukan presentasi dan bagaimana caranya agar bisa dikendalikan:
o Gemetar:
tangan dan mulut yang gemetaran bukanlah disebabkan oleh adanya rasa takut. Itu
merupakan suatu proses homeostatic dari badan yang membuang kelebihan energi.
Janganlah mencoba mengendalikan proses ini dengan mencengkeram mimbar atau
memasukan tangan ke dalam saku. Apabila hal itu terjadi, sebenarnya akan
semakin memperparah masalah. Gunakan kelebihan energi tersebut secara positif
dengan melakukan gerakan tubuh yang termotivasi oleh apa yang sedang
disampaikan kepada audiens. Biarkan gerakan-gerakan itu terjadi secara wjar.
– Bicara terpus-putus: jika saat presentasi bisnis seorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan, sambal melihat catatan-catatan kecil. Selanjutnya, fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan, dan bukannya apa yang terlupakan.
– Bicara terpus-putus: jika saat presentasi bisnis seorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan, sambal melihat catatan-catatan kecil. Selanjutnya, fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan, dan bukannya apa yang terlupakan.
o Mulut
kering: jika pada saat pembicara melakukan presentasi bisnis dan terasa mulut
kering, sebaiknya segera minta disediakan segelas air minum dengan cara
langsung atau tidak langsung. Hindari mengunyah permen atau sejenisnya karena
dapat mengganggu artikulasi (pengucapan kata) dan dapat tertelan tanpa sengaja.
o Ternggorokan
tersumbat: belajarlah menguap diam-diam sambil tundukan kepala, katupkan bibir,
buka bagian belakang tenggorokan, dan Tarik udara masuk lewat hidung. Cara
tersebut merupakan salah satu bentuk latihan untuk melepaskan ketegangan yang
terbentuk dalam tenggorokan.
o Tersengal-sengal:
tundukan kepala dan alihkan focus dari audiens. Lipatkan lengan kiri menyilang
bagian bawah perut, kendurkan bahu, Tarik nafas dalam-dalam ke bagian bawah
perut, dan hembuskan nafas perlahan-lahan lewat bibir.